Manfaat dari Makroalga dan Lamun

Sekitar 70% bumi tertutupi oleh laut, yang merupakan ekosistem terbesar yang ada di alam. Tumbuhan laut (marine botany) merupakan salah satu produsen laut paling utama dalam rantai makanan dunia. Variasi tumbuhan laut mulai dari yang unisellular (bersel satu) hingga multisellular (bersel banyak), dari tumbuhan tingkat rendah hingga tingkat tinggi.

Makroalga dan lamun adalah contoh marine botany yang paling utama. Makroalga (seaweeds) yang lebih dikenal dengan ganggang merupakan bagian dari tumbuhan multisellular tingkat rendah (non-vaskular). Seringkali masyarakat Indonesia menyebut makroalga dengan sebutan rumput laut. Rumput laut yang sebenarnya adalah lamun (seagrasses), yang merupakan tumbuhan laut tingkat tinggi (vascular). Kondisi lamun yang menyerupai padang rumput di daratan, oleh karena itu disebut rumput laut, memiliki beberapa fungsi ekologis yang sangat potensial berupa perlindungan bagi hewan-hewan invertebrate dan ikan-ikan kecil.

Begitu banyak manfaat yang dapat diambil dari makroalga dan lamun yang paling utama adalah sebagai sumber makanan yang kaya akan protein, baik bagi organisme laut itu sendiri ataupun untuk manusia. Budidaya makroalga sudah cukup berkembang di Indonesia, misalnya sebagai bahan utama pembuatan es krim dan agar-agar. Jika dimanfaatkan secara potensial, makroalga dapat dijadikan sumber penghasilan yang cukup menjanjikan, karena pasarannya sampai ke luar negeri. Selain itu, beberapa jenis gastropoda juga banyak yang menjadikan makroalga sebagai tempat tinggal.

Terdapat 52 spesies lamun di dunia dan 12 diantaranya berada di perairan Indonesia. Luas padang lamun di Indonesia diperkirakan mencapai 30.000 km2, dari luasan tersebut diperkirakan 10%nya sudah mengalami kerusakan. Sebagai tumbuhan tingkat tinggi, lamun harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang memiliki kadar garam sangat tinggi.
Manfaat padang lamun selain sebagai penyedia zat organic dan habitat bagi hewan-hewan kecil (gastropoda, teripang, ikan-ikan kecil dan plankton), juga sebagai sumber makanan utama bagi hewan-hewan besar seperti penyu dan ikan duyung (Dugong dugon). Sebaran daun-daun lamun yang sangat padat dan saling berdekatan dapat meredam gerak arus dan gelombang laut.

Secara fisik padang lamun juga berfungsi sebagai stabilisator perairan pantai dengan mengikat sediment lepas dan membantu meredam kekuatan arus dan gelombang (Komite Nasional Penge- lolaan Lahan Basah, 2004). Lamun merupakan indikator yang baik untuk ekosistem yang sehat. Bila lamun tidak ada atau hilang dari pesisir pantai, hal tersebut menunjukkan sesuatu yang buruk terjadi.

Kurangnya perhatian terhadap ekosistem lamun menyebabkan semakin banyaknya kegiatan yang mengancam kelestarian ekosistem lamun. Hal tersebut berkaitan dengan identifikasi lamun yang merupakan bagian penting, mengingat lamun merupakan bagian dari ekosistem laut yang memiliki prospek yang baik untuk masa depan.

Ekosistem lamun banyak berhubungan dengan pertumbuhan makroalga. Hal tersebut menjelaskan sebagian sedimen lamun berkurang karena ditempati oleh makroalga. Di Filipina dan Indonesia, budidaya alga merah Euchema sp. dikembangkan berasosiasi dengan lamun karena dapat meningkatkan nilai ekonominya. (dikutip dari berbagai sumber)
By : Fika Afriyani / NEF Scholar’s from UI

0 comments:

Post a Comment