
Sumberdaya alam yang kaya secara teori harusnya memberikan kekayaan pula bagi masyarakat yang ada disekitarnya. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan teori tersebut, suberdaya alam yang kaya justru memakmurkan golongan tertentu yang dalam mata rantai ekonomi berada di urutan kedua dan seterusnya, sementara masyarakat sekitar hanya sebagai pekerja (buruh) yang mendapat nilai ekonomi paling sedikit.
Potensi kekayaan yang terkandung di wilayah pesisir berupa bahan bio aktif yang terkandung didalam tubuh biota laut merupakan bahan baku bagi industrui farmasi, kosmetika, pangan dan industri bioteknologi lainya sampai saat ini belum dikelola secara maksimal dan memberikan kesejahteraan bagi manusia disekitarnya. Ini merupakan ironi yang nyata sementara menurut pakar bahwa industri bio teknologi adalah merupakan industri masa depan.
Teluk Jor seperti juga kawasan pesisir timur kabupaten Lombok Timur menyimpan potensi sumberdaya alam yang tingi. Di sepanjang pantai Lombok Timur bagian timur adalah merupakan kawasan mangrove yang dapat memberikan nilai eklonomi yang besar bagi masyarakat sekitarnya. Potensi tersebut dalam beberapa tahun terakhir, mengalami ancaman serius berupa makin berkurangnya luasan kawasan mangrove akibat alih fungsi dan kerusakan lainya.
Kawasan teluk Jor terletak di desa Jerowaru saat ini merupakan kawasan yang di penuhi dengan keramba jaring apung tempat pembesaran udang Lobster laut. Secara ekonomi komoditas ini dapat memberikan kesejahteraan jika dinilai dari harga jual di pasaran.
Demikaian pula dengan kawasan mangrove di Gili sulat dan Gili trawang yang berada di desa Sugian dipandang sebagai sumber kebutuhan untuk kayu bakar dan pewarna jaring.

Ekonomi Konservasi
Aspek konservasi sering berbenturan dengan kepentingan ekonomi, Indonesia sebagai negara yang mempunyai keanekeragaman hayati yang tinggi mempunyai persoalan besar dalam ekonomi versus konservasi. Ada banyak konsep pendekatan pengelolaan PSDA yang coba dikembangkan baik oleh Pemerintah maupun LSM serta kearifan masyarakat lokal yang memang sudah ada sejak dulu, tetapi kembali ke persoalan kemajemukan budaya maka konsep yang telah ada hanya dapat dikembangkan di wilayah tertentu saja.
Mangrove sebagai fungsi penyangga kawasan pesisir tidak terkecuali dikawasan teluk Jor harusnya dapat dinilai secara ekonomi dalam jangka panjang oleh masyarakat sekitar sehingga pemamfaatan kawasan sekitar harus memperhatikan aspek keberlanjutan kawasan mangrove yang ada. Seperti pada umumnya di daerah pesisir Lombok timur kawasan mangrove banyak di konversi untuk tambak, Teluk Jor juga tidak lepas dari persoalan tersebut. Sebagian masyarakat sekitar memanfaatkan kawasan teluk tersebut untuk menangkap beberapa jenis ikan konsumsi maupun untuk pakan bagi Lobster dalam kejapung. Disamping itu fungsi kawasan mangrove bagi masyarakat nelayan kejapung adalah menekan laju suplai air tawar dan limbah secara langsung dalam teluk yang dapat mempengaruhi udang lobster yang berada dalam kawasan teluk.
Memaksimalkan Pengelolaan SDA
Hutan mangrove sebagai ekosistem utama pendukung kehidupan kawasan pesisir mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrient bagi biota perairan, tempat pemijahan dan asuhan berbagai jenis biota, penahan abrasi dan tsunami, penyerap limbah, dan lain sebagainya. secara ekonomis hutan mangrove berfungsi penyedia kayu, bahan obat-obatan, makanan.
Masyarakat kawasan teluk Jor telah lama mengembangkan usaha pembesaran udang lobster air laut. Sejauh ini usaha yang mereka kembangkan bersifat statis ini dapat dilihat dari kondisi ekonomi masyarakatnya. Seharusnya usaha ini telah memberikan kesehjahteraan yang baik bagi mereka. Hal ini dapat dimaklumi kerena pendekatan teknologi bagi mereka tidak ada sama sekali. Dalam melakukan usaha ini mereka hanya mengandalkan keburuntungan semoga bibit yang mereka tanam dapat hidup semua. Sementara kawasan mangrove yang berada di Gili Sulat dan Gili Trawang belum dikelola secara maksimal untuk wisata oleh masyarakat sekitarnya. Pengelolaan kelembagaan untuk ekowisata perlu dibangun dengan melibatkan peran aktif masayarakat sekitarnya.
Kesadaran Konservasi
Ekosistem yang baik adalah adanya sebuah kesimbangan alam. Manusia sangat tergantung dengan kondisi alam. Hal inilah yang harus ditekankan kepada masyarakat bangsa ini yang sangat bergantung dengan kekayaan dan keramahan alam. Pelestarian lingkungan megandung 2 aspek penting yaitu pelestarian fungsi dan pelestarian lingkungan itu sendiri. Dalam kerangka program koservasi mangrove di Lombok Timur, Lembar lebih menekankan pada aspek pelestarian fungsi kawasan mangrove untuk meningkatkan kesehjaheteraan masyarakat sekitarnya.
0 comments:
Post a Comment