Mengenal Badak

Di dunia terdapat lima jenis badak yang masih hidup, yaitu Diceros bicornis (black rhinoceros atau badak hitam), Ceratotherium simum (white rhinoceros atau badak putih), Rhinoceros unicornis (badak India), Rhinoceros sundaicus (badak Jawa) dan Dicerorhinus sumatrensis (badak Sumatera).
Badak Jawa yang kita ketahui saat ini hanya tersisa di Semenanjung Ujung Kulon, dengan populasinya yang sangat terbatas yaitu 40-50 ekor, badak Jawa sebelumnya menempati penyebaran yang cukup luas meliputi Bengal sampai Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Semenanjung Malaysia, Pulau Sumatera, dan Pulau Jawa.
Badak Sumatera mengalami nasib yang lebih baik dilihat dari populasinya, namun ancaman kepunahan untuk jenis badak Sumatera ini juga semakin meningkat. Populasi di dunia berkisar 400-700 ekor, dengan kehilangan populasi setiap tahunnya mencapai 10 persen. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir angka penurunan populasi meningkat hingga mencapai 50%. Di  Sumatera populasinya ditaksir sekitar 200-300 ekor tersebar di Taman Nasional Gunung Leuseur, TN Kerinci Seblat, TN Bukit Barisan Selatan, TN Nasional Way Kambas.
Aktivitas manusia merupakan acaman potensial kelestarian badak Sumatera di masa mendatang. Faktor utama rendahnya populasi badak sumatera di dunia adalah perburuan liar, perdagangan cula badak, yang sesungguhnya sudah dilarang secara internasional, diduga menjadi penyebabnya. Harga cula yang tinggi membuat para pemburu nekat melanggar peraturan. Selain itu konversi lahan, penebangan liar, dan perambahan hutan. Badak-badak itu terdesak dan semakin terisolasi (doomed) dari habitat aslinya. Jumlah ini tidak memungkinkan bagi badak Sumatera untuk berkembang biak secara alami atau tidak memiliki viabilitas dalam jangka panjang.

0 comments:

Post a Comment